Aku sempat mendengar tentang masalah ketulusan dan formalitas. Di jaman modern n globalisasi ini terkadang banyak yg merasa "gerah" dengan segala formalitas di masyarakat. Seperti contoh, masalah minta maaf sebelum idul fitri tiba. "Gak perlu minta maaf laah karna dari awal segala kesalahannya sudah dimaafin apalagi yang penting dah tulus, gak perlu pake formalitas segala. So gak ada yg aneh kan??"

Well, menurut aku ya ga ada yg aneh memang, tapi kita hidup bertetangga dan bermasyarakat, pastinya formalitas itu diperlukan dalam bersosialisasi. Sepanjang formalitas itu lahir dari hati kita yang tulus dan utk kebaikan bersama. ya gak? Aku ambil contoh aja. Kita dgn tetangga. Meski cuman basa basi n semua org juga dah tau: "Mau kemana Pak? Bu?" "Mari Pak..Bu.." ato juga hanya dengan senyuman. Gak ada salahnya kan kalo kita bersikap seperti itu? itu justru salah satu bentuk silaturahmi yang terbaik. Meski kondisi hati sedang gak baik.... yah kita bersikap seperti itu sudah mewakili semuanya :)

Kesimpulannya adalah kita yg sejak kecil hingga dewasa ini, yang sudah menjadi bagian dari masyarakat, perlu menjaga formalitas ini dan tentu saja, ketulusan hati itu tetap yang nomer satu. Dalam lain kata, Formalitas yang lahir dari ketulusan hati itu perlu. :)

Btw, dari pada muter2 gak karu2an gini, disini aku sebenernya mo "formalitas" sebentar dan dari lubuk hati yang paling dalam... untuk teman2 semuanya aku mo ngucapin :

Selamat Hari Raya Idul Fitri Minal Aidzin Wal Faizin, Mohon maaf atas segala macam kesalahan yang telah ku perbuat sebelum dan sesudah n semoga amal ibadah kita dibulan suci ramadhan kmaren diterima oleh Allah SWT. Amin.. :)